Selasa, 09 Juni 2015

Perawatan luka



     Kulit mempunyai beberapa fungsi utama yang penting untuk tubuh, yaitu sebagai pelindung, sensasi, komunikasi, termoregulasi, sintesis metabolik dan kosmetik. Kulit terdiri dari tiga lapisan utama yaitu; lapisan epidermis, dermis dan hipodermis (subkutan). Adanya suatu trauma baik itu secara mekanik, kimia, radiasi dan lainnya akan menyebabkan struktur kulit rusak dan menimbulkan suatu keadaan yang disebut sebagai luka. Luka merupakan suatu kerusakan yang abnormal pada kulit yang menghasilkan kematian dan kerusakan sel-sel kulit . Luka juga dapat diartikan sebagai interupsi kontinuitas jaringan, biasanya akibat dari suatu trauma atau cedera . Luka dapat diklasifikasikan secara umum, yaitu  luka akut dan luka kronis. Luka akut adalah luka yang sesuai dengan proses penyembuhan yang normal, yang dapat dikategorikan menjadi luka pembedahan (insisi), non pembedahan (luka bakar) dan atau trauma. Sedangkan luka kronis adalah suatu proses penyembuhan luka yang mengalami keterlambatan, misalnya luka dekubitus, luka diabetik, dan atau leg ulcer.
PROSES PENYEMBUHAN LUKA
1.    Luka akan sembuh sesuai dengan tahapan yang spesifik dimana bisa terjadi tumpang tindih (overlap)
2.    Proses penyembuhan luka tergantung pada jenis jaringan yang rusak serta penyebab luka tersebut
3.    Fase penyembuhan luka :
a)    Fase inflamasi :
1.      Hari ke 0-5
2.      Respon segera setelah terjadi injuri  pembekuaàn darah  untuk mencegah kehilangan darahà
3.      Karakteristik : tumor, rubor, dolor, color, functio laesa
4.      Fase awal terjadi haemostasis
5.      Fase akhir terjadi fagositosis
6.      Lama fase ini bisa singkat jika tidak terjadi infeksi
b)   Fase proliferasi or epitelisasi
1.      Hari 3 – 14
2.      Disebut juga dengan fase granulasi o.k adanya pembentukan jaringan granulasi pada luka  luka nampak merah segar, mengkilatà
3.      Jaringan granulasi terdiri dari kombinasi : Fibroblasts, sel inflamasi, pembuluh darah yang baru, fibronectin and hyularonic acid
4.      Epitelisasi terjadi pada 24 jam pertama ditandai dengan penebalan lapisan epidermis pada tepian luka
5.      Epitelisasi terjadi pada 48 jam pertama pada luka insisi

c)    Fase maturasi atau remodelling
1)   Berlangsung dari beberapa minggu s.d 2 tahun
2)   Terbentuknya kolagen yang baru yang mengubah bentuk luka serta peningkatan kekuatan jaringan (tensile strength)
3)   Terbentuk jaringan parut (scar tissue)  50-80% sama kuatnya dengan jaringan sebelumnyaà
4)   Terdapat pengurangan secara bertahap pada aktivitas selular and vaskularisasi jaringan yang mengalami perbaikan
 Pengkajian Luka
1)   Kondisi luka
a)    Warna dasar luka
Dasar pengkajian berdasarkan warna yang meliputi : slough (yellow), necrotic tissue (black), infected tissue (green), granulating tissue (red), epithelialising (pink).
b)   Lokasi ukuran dan kedalaman luka
c)    Eksudat dan bau
d)   Tanda-tanda infeksi
e)    Keadaan kulit sekitar luka : warna dan kelembaban
f)    Hasil pemeriksaan laboratorium yang mendukung
2)   Status nutrisi klien : BMI, kadar albumin
3)   Status vascular : Hb, TcO2
4)   Status imunitas: terapi kortikosteroid atau obat-obatan immunosupresan yang lain
5)   Penyakit yang mendasari : diabetes atau kelainan vaskularisasi lainnya

6.   Perencanaan
1)   Pemilihan Balutan Luka
Balutan luka (wound dressings) secara khusus telah mengalami perkembangan yang sangat pesat selama hampir dua dekade ini. Revolusi dalam perawatan luka ini dimulai dengan adanya hasil penelitian yang dilakukan oleh Professor G.D Winter pada tahun 1962 yang dipublikasikan dalam jurnal Nature tentang keadaan lingkungan yang optimal untuk penyembuhan luka. Menurut Gitarja (2002), adapun alasan dari teori perawatan luka dengan suasana lembab ini antara lain:
a.    Mempercepat fibrinolisis. Fibrin yang terbentuk pada luka kronis dapat dihilangkan lebih cepat oleh netrofil dan sel endotel dalam suasana lembab.
b.    Mempercepat angiogenesis. Dalam keadaan hipoksia pada perawatan luka tertutup akan merangsang lebih pembentukan pembuluh darah dengan lebih cepat.
c.    Menurunkan resiko infeksi
d.   Kejadian infeksi ternyata relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan perawatan kering.
e.    Mempercepat pembentukan Growth factor. Growth factor berperan pada proses penyembuhan luka untuk membentuk stratum corneum dan angiogenesis, dimana produksi komponen tersebut lebih cepat terbentuk dalam lingkungan yang lembab.
f.     Mempercepat terjadinya pembentukan sel aktif. Pada keadaan lembab, invasi netrofil yang diikuti oleh makrofag, monosit dan limfosit ke daerah luka berfungsi lebih dini.
Pada dasarnya prinsip pemilihan balutan yang akan digunakan untuk membalut luka harus memenuhi kaidah-kaidah berikut ini:
a.       Kapasitas balutan untuk dapat menyerap cairan yang dikeluarkan oleh luka (absorbing)
b.      Kemampuan balutan untuk mengangkat jaringan nekrotik dan mengurangi resiko terjadinya kontaminasi mikroorganisme (non viable tissue removal)
c.       Meningkatkan kemampuan rehidrasi luka (wound rehydration)
d.      Melindungi dari kehilangan panas tubuh akibat penguapan


Faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka
a.    Status Imunologi
b.    Kadar gula darah (impaired white cell function)
c.    Hidrasi (slows metabolism)
d.   Nutritisi
e.    Kadar albumin darah (‘building blocks’ for repair, colloid osmotic pressure – oedema)
f.     Suplai oksigen dan vaskularisasi
g.    Nyeri (causes vasoconstriction)
h.    Corticosteroids (depress immune function)


Jumat, 05 Juni 2015

Fluor Albus (Keputihan)

Keputihan adalah cairan yang keluar dari vagina yang bisa berbeda dalam hal :
  • Konsistensi : kental, menggumpal dan cair
  • Warna : bening, putih, agak abu-abu, kecoklatan, kuning dan hijau
  • Bau : tidak berbau, berbau tidak enak
Beberapa jenis cairan yang keluar dari kemaluan normal pada masa reproduksi. Kelenjar di mulut rahim menghasilkan cairan jernih. Jumlah lendir yang dihasilkan oleh kelenjar mulut rahim bervariasi selama siklus menstruasi. Ini normal dan tergantung pada jumlah estrogen didalam tubuh. Dinding vagina juga mengeluarkan sejumlah cairan.
Cairan vagina yang berubah warna, bau atau kekentalan atau pertambahan jumlah cairan dapat menunjukkan adanya penyakit seperti infeksi.
   
    Penyebab keputihan
Keadaan normal ini dapat meningkatkan jumlah cairan vagina yaitu :
  • Stress
  • Ovulasi ( pelepasan sel telur dari ovarium)
  • Kehamilan
  • Rangsangan seksual
Gangguan cairan vagina dapat disebabkan oleh :
  • Atrofi vaginitis ( dijumpai pada wanita yang sudah menopause)
  • Bakterial vaginosis (BV) -> bakteria yang tumbuh berlebihan dalam vagina sehingga mengakibatkan cairan berwarna sedikit abu-abu dan berbau tidak enak yang terutama bertambah setelah berhubungan seksual.
  • Kanker cervix atau vagina
  • Chlamydia
  • Gonorhea
  • Penyakit menular seksual
  • Trichomoniasis
  • Jamur
  • Adanya benda asing didalam vagina
Untuk mencegah atau mengobati sementara keputihan :
  • Jaga area genital tetap bersih dan kering
  • Jangan mencuci dengan douching. Kebanyakan wanita merasa lebih bersih bila mencuci dengan douche setelah menstruasi atau berhubungan badan, tindakan ini malah bisa memperparah keputihan karena dapat membunuh bakteri sehat yang menjaga vagina dari infeksi. Ini dapat mengakibatkan terjadinya infeksi di rahim dansaluran indung telur.
  • Pakai kondom untuk mencegah penyakit menular seksual
  • Jangan menggunakan semprotan yang berbau wangi atau bedak di daerah genitalia
  • Jangan memakai celana yang terlalu ketat.
  • Pakai pakaian dalam dari katun. Hindari pakaian dalam dari sutra atau nylon karena material ini tidak menyerap dan menghambat pertukaran udara.
  • Pakai pembalut biasa jangan tampon.
  • Kontrol kadar gula darah apabila ada penyakit diabetes.
Jika keputihan diakibatkan oleh penyakit menular seksual, maka pasangan harus diobati walaupun tidak ada gejala. Apabila pasangan tidak diobati dapat mengakibatkan terjadinya infeksi ulangan dan bisa mengakibatkan penyakit radang panggul atau ketidak suburan.
     
    Kapan anda perlu berobat ke dokter?
     
 Anda perlu berobat ke dokter bila:
  • Keputihan anda disertai dengan demam atau nyeri pada perut.
  • Anda berhubungan dengan pasangan yang menderita gonorhea, chlamydia atau penyakit seksual lainnya.
  • Anak- anak yang belum pernah mendapat haid tapi mengalami keputihan.
  • Anda merasa keputihannya berhubungan dengan pengobatan yang sedang dijalani.
  • Gejala keputihan menggangu aktivitas.
  • Keputihan dialami lebih dari 1 minggu walaupun sudah dilakukan langkah pencegahan dan pengobatan sementara.
  • Ada kelainan pada genitalia.
Pemeriksaan diagnostik yang dilakukan dapat berupa :
  • Kultur dari cairan cervix
  • Pemeriksaan cairan vagina di laboratorium
  • Pap smear
Pengobatan keputihan tergantung dari penyebabnya bisa berupa obat oral, intra vaginal maupun krim.

Perawatan Payudara Pasca Melahirkan (Post Natal Breast Care)

 



Tujuan :
  • Memelihara kebersihan payudara.
  • Melancarkan keluarnya ASI.
  • Mencegah bendungan pada payudara/ mencegah payudara bengkak

Kapan perawatan payudara dilakukan ¿
Perawatan Payudara dilakukan pada hari ke-2 setelah melahirkan minimal 2 kali dalam sehari.

Persyaratan untuk mencapai hasil yang baik adalah :
  • Pengurutan harus dikerjakan secara sistematis dan teratur
  • Memperhatikan makanan dengan menu seimbang
  • Memperhatikan kebersihan sehari-hari
  • Memakai bra yang bersih dan bentuknya menyokong payudara
  • Istirahat yang cukup dan pikiran yang tenang
  • Menghindari rokok dan minuman yang beralkohol

Alat yang harus disiapkan :
  • Waslap 2 buah
  • Handuk kecil
  • Baby oil
  • 2 buah baskom yang berisi air hangat dan air dingin
  • Kapas

Langkah –langkah perawatan payudara :
1. Membersihkan puting susu
    • Cuci bersih kedua tangan ibu dengan benar dan menggunakan sabun
    • Ibu duduk bersandar
    • Pakaian atas dibuka
    • Handuk diletakkan dibawah payudara
    • Kapas dibasahi dengan baby oil
    • Kedua putting susu dikompres dengan kapas yang sudah dibasahi dengan minyak selama 3-5 menit
    • Kapas digosok-gosok di sekitar putting susu untuk mengangkat kotoran
2. Melakukan pemijatan
    • Tuangkan baby oil secukupnya
    • Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, payudara kanan dengan tangan kanan, 2 atau 3 jari dari tangan yang berlawanan membuat gerakan memutar sambil menekan, dari pangkal payudara dan berakhir pada putting susu, setiap payudara 2 kali gerakan.
    • Kedua telapak tangan berada diantara kedua belahan payudara lalu diurat mulai dari atas, ke samping, ke bawah dan menuju ke puting susu dengan mengangkat payudara perlahan-lahan dan dilepaskan perlahan-lahan. Pemijatan dilakukan sebanyak 30 kali
    • Telapak tangan kiri menyokong payudara sebelah kiri dan tangan kanan dengan sisi kelingking mengurut payudara mulai dari pangkal dada ke arah putting susu. Demikian dengan payudara sebelah kanan. Dilakukan sebanyak 30 kali.
3. Melakukan Pengompresan
Kompres kedua payudara dengan waslap hangat selama 2 menit, kemudian ganti dengan kompres waslap dingin selama 1 menit. Kompres bergantian selama 2x berturut-turut akhiri dengan kompres air hangat.
Semua pasien yang melahirkan di rs azra akan diajarkan dan dilakukan perawatan payudara 2 hari setelah melahirkan. Sehingga pada saat pulang pasien dapat melakukannya sendiri di rumah.

Senam hamil

    Kehamilan merupakan suatu peristiwa luar biasa yang dialami oleh seorang wanita karena selain akan menjadi seorang ibu tentunya terjadi perubahan perubahan baik fisik atau psikologis, salah satu contoh adalah pembesaran perut dan tentunya peningkatan berat badan. Walaupun demikian hamil bukan menjadi halangan untuk melakukan gerak tubuh .
     Namun kondisi hamil memang menjadikan gerakan tubuh menjadi lebih terbatas , akan tetapi ibu hamil masih dapat melakukan olah tubuh , salah satu jenis olah tubuh yang sesuai adalah senam hamil. Senam hamil akan membuat ibu hamil tampil bugar, cantik dan merasa seksi sepanjang kehamilannya serta tentunya ibu hamil pun dapat menjaga kesehatan tubuh dan janin yang dikandung secara optimal.Karena gerakan senam hamil sesuai dengan banyaknya perubahan fisik seperti pada organ genital, perut yg semakin besar,mamae yang membesar dan mengakibatkan sakit pada bahu atau punggung, pengaruh hormone progesterone dan relaksin yang akan mengakibatkan sendi sendi menjadi lemas dan lain sebagainya.Olah sebab itu senam hamil sangat dianjurkan.    Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik ataupun mental, untuk menghadapi persalinan yang cepat, aman dan spontan. Senam hamil juga merupakan olahraga yang dilakukan oleh ibu hamil untuk mempersiapkan ibu hamil dalam menghadapi persalinan dengan cara melatih teknik pernafasan dan sikap tubuh serta melatih otot-otot yang akan berguna dalam proses persalinan sehingga diharapkan ibu hamil siap menghadapi persalinan secara fisik atau mental.
Sebelum melakukan senam hamil ada baiknya kita mengetahui manfaat dari senam hamil tersebut, antara lain :
  • Senam hamil melatih berbagai tehnik pernafasan yang penting dan berguna pada saat persalinan sehingga persalinan berjalan lancar,
  • Melatih sikap tubuh yang baik sehingga dapat memperingan sakit misalnya pada pinggang / punggung dan lipat paha
  • Ibu hamil juga mendapat informasi seputar kehamilan & persiapan dalam menghadapi persalinan.
  • Dapat memanfaatkan tenaga dan kemampuan dengan efektif sehingga proses persalinan normal berlangsung relatif cepat.
  • Mempersiapkan stamina sebelum melahirkan
  • Mengurangi ketegangan fisik dan mental yang dapat mempengaruhi proses persalinan
  • Mengetahui tekhnik relaksasi yang sangat berguna pada saat persalinan
  • Mengembalikan bentuk tubuh (setelah persalinan) ke keadaan sebelum hamil lebih cepat
Pada ibu hamil sangat dibutuhkan tubuh yang sehat dan bugar, oleh karena itu selain senam hamil dianjurkan makan teratur dan cukup istirahat . Dengan tubuh bugar dan sehat, ibu hamil tetap dapat menjalankan tugas rutin sehari-hari dan dapat menurunkan stres akibat rasa cemas yang dihadapi menjelang persalinan.
Kapan dianjurkan mengikuti senam hamil?
Jika kandungan mencapai 6 atau 7 bulan ke atas bisa mulai melakukan senam hamil, kecuali ada kelainan tertentu pada kehamilan. Sebelum mengikuti senam hamil, dianjurkan mendiskusikan kondisi kehamilan dengan dokter atau bidan. Senam hamil juga merupakan sarana berbagi informasi antara sesama ibu hamil atau  dengan instruktur .
Di rumah sakit azra instruktur-instruktur senam hamil juga bertugas sebagai bidan di ruang bersalin yang akan mendampingi proses persalinan ,sehingga akan terjalin hubungan yang dekat serta kepercayaan dan menjadi salah satu factor yang dapat menurunkan strees akibat rasa cemas yang dihadapi menjelang persalinan. RS Azra juga membuka kelas senam hamil dari senin sampai minggu (setiap hari, kecuali hari libur nasional) mulai pukul 09.00 Wib sampai dengan selesai, sehingga ibu ibu hamil baik yg tidak bekerja ataupun yang bekerja dapat melakukan senam hamil dengan optimal.
Dengan demikian ibu ibu hamil yang mengikuti senam hamil diharapkan dapat menjalani proses persalinan dengan lancar, dapat memanfaatkan tenaga dan melakukan tehnik relaksasi sebaik-baiknya sehingga proses persalinan normal dapat berlangsung relatif cepat.

Konsumsi Kafein Selama Hamil

     
    Kebisaan minum kopi sudah menjadi tradisi pada sebagian masyarakat kita. Di beberapa daerah di tanah air yang sudah terkenal sebagai penghasil kopi yang memiliki cita rasa yang khas dan nikmat, bahkan kopi sudah menjadi komoditi ekspor yang terkenal di seluruh dunia. Banyaknya kedai atau warung kopi di setiap sudut jalan dan franchaise yang merambah mal, menunjukkan kegemaran masyarakat kita untuk minum kopi.
Seperti kita ketahui bersama, zat yang terkandung dalam minuman kopi itu bernama kafein. Kafein adalah suatu stimulans yang banyak ditemukan dalam makanan, minuman dan beberapa jenis obat. Zat ini ditambahkan pada aneka hidangan untuk menambah selera. Kafein secara alami dihasilkan oleh bermacam-macam tumbuhan, sedangkan sumber utamanya adalah teh, kopi dan biji kola. Kafein merupakan senyawa hasil metabolisme (pemecahan) sekunder golongan alkaloid. Kafein bekerja di dalam tubuh dengan mengambil alih reseptor adenosin dalam sel saraf. Peranan utama kafein di dalam tubuh adalah meningkatan kerja psikomotor sehingga tubuh tetap terjaga dan memberikan efek fisiologis berupa peningkatan energi. Dalam dunia medis, kafein dikenal dengan istilah trimethylxantine.
        Selain dalam minuman kopi (1-1,5 persen), bahan lain yang mengandung kafein yaitu teh (1-4,8 persen), cola (2,7-3,6 persen), coklat, minuman suplemen dan obat-obatan. Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksidan, dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein yang mendekati nol persen. Cola adalah minuman yang mengandung kafein, pewarna karamel dan pemanis seperti gula atau sirup jagung dengan kadar fruktosa yang tinggi. Coklat berasal dari biji kakao, mengandung kafein dalam jumlah kecil. Pengaruh stimulansnya yang lemah mungkin karena merupakan kombinasi dari kafein, teobromin dan teofilin. Minuman suplemen, yang diiklankan sebagai penambah stamina, energi, dan keperkasaan, saat ini sudah dikenal masyarakat karena pengaruhnya membuat badan menjadi segar. Obat-obatan yang mengandung kafein, sebagian besar adalah obat flu, yang bertujuan menyeimbangkan dorongan rasa kantuk sebagai efek samping kandungan obat lainnya. Selain dari alam, kafein juga diperoleh sebagai hasil tambahan pada proses pengurangan kadar kafein dalam kopi, dan juga dapat dibuat secara semi-sintetik dari teobromin atau secara sintetik dari urea.
       Bersama-sama dengan teobromin dan teofilin, kafein termasuk ke dalam senyawa kimia golongan xanthin. Ketiga senyawa tersebut bekerja sebagai stimulans sistem saraf pusat, stimulans otot jantung, meningkatkan aliran darah melalui pembuluh darah jantung, relaksasi otot polos bronki (tenggorokan), dan sebagai diuretika (meningkatkan produksi air seni). Berbeda dengan yang lain, daya kerja kafein sebagai stimulans sistem saraf pusat sangat menonjol, sehingga umumnya digunakan sebagai stimulans sentral (otak).
Kafein bekerja pada sistem saraf pusat, otot (termasuk otot jantung), dan ginjal. Pengaruh pada sistem saraf pusat menghasilkan peningkatan aktivitas mental dan tetap terjaga (awas). Kafein meningkatkan kinerja dan hasil kerja otot, merangsang pusat pernapasan (membuat nafas menjadi cepat dan dalam). Sebagai diuretika, kafein bekerja dengan meningkatkan aliran darah dalam ginjal dan kecepatan penyaringan organ tersebut, tapi terutama sebagai akibat berkurangnya penyerapan kembali cairan di ginjal.
     Mengkonsumsi kafein menimbulkan efek jangka pendek yang baik bagi tubuh kita, antara lain: perasaan tenang, meningkatkan pemahaman/pemikiran, meningkatkan daya ingat dan meningkatkan kepekaan. Bagi para atlet, kafein juga termasuk sebagai obat doping, jika pada pemeriksaan urin kadarnya lebih dari 12 mcg/ml. Namun, zat ini juga dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan seperti susah tidur, gelisah, jantung berdebar-debar, nafas menjadi cepat, tremor otot (bergetar), sering berkemih dan diare. Kafein juga dapat mengakibatkan ketagihan ringan. Orang yang biasa minum kopi akan menderita sakit kepala pada pagi hari, atau setelah kira-kira 12-16 jam dari waktu mengkonsumsi kopi terakhir.
     Berdasarkan penelitian, diketahui terdapat hubungan antara mengkonsumsi kopi dan serangan jantung. Bagi orang yang minum kopi sehari lebih dari 5 cangkir, risiko terjadinya penyakit ini meningkat 60-120 persen dibandingkan dengan orang yang tidak minum kopi. Stimulasi yang konstan pada sistem saraf dan jantung, mungkin merupakan faktor dalam masalah jantung. Mengkonsumsi kafein menyebabkan peningkatan trigliserida dalam darah yang signifikan, yang dapat memicu terjadinya penyakit jantung koroner.
Berbahayakah bila kafein dikonsumsi selama kehamilan? Sebenarnya banyak penelitian yang telah dilakukan sehubungan dengan pertanyaan tersebut, khususnya seberapa banyak yang diperbolehkan untuk ibu hamil. Sebagian ahli setuju bahwa sejumlah kecil dari kafein, sepadan dengan 1-2 cangkir (8 ons) kopi dalam sehari, aman selama kehamilan. Keamanan untuk jumlah kafein yang lebih banyak masih diperdebatkan. Penelitian lain menyatakan bahwa konsumsi kafein dalam jumlah banyak (3 atau lebih cangkir kopi dalam sehari) dapat meningkatkan resiko keguguran, persalinan bayi prematur dan bayi berat lahir rendah. Dari penelitian juga dipaparkan bahwa 23,2 persen perempuan yang melahirkan bayi cacat, meminum 8 cangkir kopi atau lebih dalam sehari, dibandingkan dengan hanya 12,9 persen perempuan dengan bayi normal. Lembaga seperti POM di Amerika Serikat, FDA, telah menganjurkan kepada ibu hamil di sana untuk menghentikan konsumsi kafein selama kehamilan. Namun demikian, penelitian lain tidak menemukan bukti yang kuat bahwa kafein menyebabkan masalah ini. Para ahli sepakat bahwa mengkonsumsi kurang dari 300 mg kafein per hari aman untuk kehamilan.
    Beberapa individu lebih sensitif terhadap kafein dibandingkan yang lain. Perempuan saat hamil mungkin lebih sensitif terhadap kafein karena mereka memerlukan waktu lebih lama untuk menghilangkan kafein dari tubuh dibandingkan saat tidak hamil. Selama kehamilan, kafein dapat melewati plasenta dan menjangkau janin. Penelitian menyatakan bahwa kafein mungkin mempengaruhi denyut jantung janin dan pola pernafasan. Meskipun demikian, pengaruh ini diyakini tidak berbahaya.
Yang terpenting, seorang ibu hamil harus selalu memperhatikan apa yang dikonsumsi, apa pengaruhnya bagi janin dan dirinya sendiri. Jangan berlebihan mengkonsumsi apapun, termasuk makanan atau minuman yang mengandung kafein.


Perawatan Masa Nifas

Masa nifas merupakan masa yang diawali sejak beberapa jam setelah plasenta lahir dan berakhir setelah 6 minggu setelah melahirkan. Akan tetapi, seluruh organ kandungan baru pulih kembali seperti sebelum hamil, dalam waktu 3 bulan setelah bersalin. Masa nifas tidak kalah penting dengan masa-masa ketika hamil, karena pada saat ini organ-organ reproduksi sedang mengalami proses pemulihan setelah terjadinya proses kehamilan dan persalinan..
Masa nifas dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu pasca nifas, masa nifas dini dan masa nifas lanjut, yang masing-masing memiliki ciri khas tertentu. Pasca nifas adalah masa setelah persalinan sampai 24 jam sesudahnya (0-24 jam sesudah melahirkan). Masa nifas dini adalah masa permulaan nifas, yaitu 1 hari sesudah melahirkan sampai 7 hari lamanya (1 minggu pertama). Masa nifas lanjut adalah 1 minggu sesudah melahirkan sampai dengan 6 minggu setelah melahirkan.
Pada masa nifas ini, terjadi banyak perubahan pada tubuh sang ibu, misalnya rahim yang tadinya membesar karena pertumbuhan janin, mulai kembali ke ukuran sebelum hamil. Selain itu, jalan lahir yang tadinya melebar karena dilewati oleh bayi pada proses persalinan, kini mulai mengecil dan kembali seperti sebelum hamil. Dinding perut yang tadinya longgar kini mulai mengencang kembali, dan payudara semakin membesar karena adanya produksi ASI. Masa nifas ini bersamaan dengan mulainya masa menyusui, sehingga masa ini sangat penting bagi keberhasilan ibu memberikan ASI eksklusif. Kolostrum (ASI yang pertama kali keluar) yang muncul pada awal masa nifas, yang kaya akan nutrisi penting bagi sistem kekebalan dan kecerdasan bayi, jangan sampai terlewatkan untuk diberikan pada bayi.
Perawatan masa nifas adalah perawatan terhadap ibu yang baru melahirkan sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil. Fungsi perawatan masa nifas yaknimemberikan fasilitas agar proses penyembuhan fisik dan psikis berlangsung dengan normal,mengamati proses kembalinya rahim ke ukuran normal, membantu ibu untuk dapat memberikan ASI dan memberi petunjuk kepada ibu dalam merawat bayinya. Perawatan masa nifas sebenarnya dimulai sejak plasenta lahir, dengan menghindarkan adanya kemungkinan-kemungkinan perdarahan setelah melahirkan dan infeksi. Bila ada luka robek pada jalan lahir atau luka bekas guntingan episiotomi, dilakukan penjahitan dan perawatan luka dengan sebaik-baiknya. Penolong persalinan harus tetap waspada sekurang-kurangnya 1 jam sesudah melahirkan, khususnya untuk mengatasi kemungkinan terjadinya perdarahan.
Sesudah bersalin, suhu badan ibu dapat naik 0,5 derajat C, tapi tidak melebihi 38 derajat C. Sesudah 12 jam pertama, suhu badan akan kembali normal. Bila suhu melebihi dari 38 derajat C, kemungkinan telah terjadi infeksi. Rasa mulas di perut setelah melahirkan timbul akibat kontraksi rahim dan biasanya lebih terasa saat menyusui. Keluhan ini dapat dialami selama 2-3 hari sesudah bersalin. Rasa mulas ini juga dapat timbul jika masih terdapat sisa selaput ketuban, plasenta atau bekuan darah di dalam rongga rahim. Bila mulas tersebut sangat mengganggu, dapat diberikan obat antinyeri dan penenang, supaya ibu dapat beristirahat dan tidur.
  Umumnya ibu merasa sangat lelah setelah melahirkan, lebih-lebih bila proses persalinannya berlangsung cukup lama. Dahulu, ibu harus cukup beristirahat, yakni harus tidur terlentang selama kurang lebih 8 jam setelah bersalin. Kemudian ia boleh miring ke kiri dan ke kanan untuk mencegah terjadinya risiko timbunan plak di pembuluh darah (trombosis dan tromboemboli) akibat terlalu lama tidak bergerak. Pada hari kedua ibu baru boleh duduk, hari ketiga boleh berjalan dan hari berikutnya boleh pulang. Tahap-tahap untuk bergerak tersebut tidak mutlak, tergantung pada adanya komplikasi persalinan, nifas, dan sembuhnya luka. Namun sekarang, setelah melahirkan ibu dianjurkan untuk mobilisasi secara aktif seawal mungkin jika sudah memungkinkan. Sesudah bersalin, bila ibu menghendaki, maka diperkenankan untuk berjalan-jalan, pergi ke kamar mandi bila perlu dan istirahat kembali bila merasa lelah. Namun sebagian besar menghendaki untuk beristirahat total ditempat tidur selama 24 jam, terutama bila mengalami luka di jalan lahir yang cukup luas. Berbeda halnya jika persalinan dengan cara bedah sesar yang menggunakan pembiusan melalui tulang belakang, ibu harus tetap mengikuti tahap-tahap bergerak tersebut, untuk menghindari efek samping obat bius berupa nyeri kepala yang hebat.
Setelah melahirkan, ibu harus segera buang air kecil sendiri. Kadang-kadang timbul keluhan kesulitan berkemih yang disebabkan pada saat persalinan otot-otot kandung kemih mengalami tekanan oleh kepala janin, disertai pembengkakan kandung kemih. Bila kandung kemih terisi penuh sedangkan si ibu tidak dapat buang air kecil, sebaiknya dilakukan pemasangan kateter (selang kencing), untuk mengistirahatkan sementara otot-otot tersebut, yang berikutnya diikuti dengan latihan berkemih. Ketidakmampuan berkemih dapat menyebabkan terjadinya infeksi, sehingga harus diberikan antibiotika. Dalam 3-4 hari setelah bersalin, ibu harus sudah buang air besar. Bila ada sembelit dan tinja mengeras, dapat diberikan obat pencahar atau dilakukan klisma (pembersihan usus). Demam dapat muncul jika tinja tertimbun lama di usus besar.
Dalam hal menyusui, saat ini sedang digalakkan upaya pemberian ASI sedini mungkin setelah bayi lahir. Bayi diletakkan tengkurap di atas dada ibu yang masih berbaring, kemudian dalam dekapan ibu, dalam beberapa jam pertama si bayi akan berusaha mencari puting susu ibunya dan belajar menghisap sehingga dapat merangsang produksi ASI.
Pada ibu yang bersalin secara normal (bukan operasi), sebaiknya dianjurkan untuk kontrol kembali 6 minggu sesudah melahirkan. Pemeriksaan meliputi keluhan, selera makan, gangguan berkemih dan buang air besar, ASI (payudara dan puting susu), luka jalan lahir, keputihan, riwayat demam dan perdarahan, dan pemeriksaan organ kandungan.Pemeriksaan tersebut tidak merupakan pemeriksaan terakhir, terlebih jika ditemukan kelainan meskipun sifatnya ringan.

Perubahan Psikologi pada masa menopause

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Menjadi tua sering kali menjadi momok yang menakutkan bagi wanita. Kekhawatiran ini mungkin berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat, tidak bugar, dan tidak cantik lagi. Kondisi tersebut memang tidak menyenangkan dan menyakitkan. Padahal, masa merupakan salah satu fase yang harus dijalani seorang wanita dalam kehidupannya, seperti halnya fase-fase kehidupan yang lain, yaitu masa anak-anak dan masa reproduksi. Namun, munculnya rasa kekhawatiran yang berlebihan itu menyebabkan mereka sangat sulit menjalani masa ini.
Sebenarnya, sulit atau mudahnya menjalani masa manopouse pada sifatnya sangat individual. Memang, wanita menopause akan mengalami berbagai fungsi tubuh yang menurun sehingga akan berdampak pada ketidaknyamanan dalam menjalani kehidupannya. Keluhan ketidak nyamanan inibisa disikapi secara berbeda pada setiap wanita. Apabila wanita dapat berfikir positif maka berbagai keluhan dapat dilalui dengan lebih mudah. Namun sebaliknya, apabila wanita tersebut berfikir negatif maka keluhan-keluhan yang muncul semakin memberatkan dan menekan hidupnya.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1 Pengertian menopause
Menopause berasal dari kata meno artinya bulan, pause, pausa, pasico artinya periode atau tanda berhenti. Jadi menopause artinya berhentinya secara degeneratif menstruasi. Menopause adalah berhentinya menstruasi, berhentinya ovulasi dengan disertai penurunan fungsi dari organ reproduksi dan akhirnya bagian-bagian dari tubuh perlahan-lahan menunjukkan tanda-tanda ketuaan Menopause merupakan periode akhir dari menstruasi (kira-kira 1 tahun) pada wanita yang berumur 45-60 tahun.
International Menopause Society (IMS), pada tahun 1999, menyampaikan rekomendasi berdasarkan definisi WHO (1996). Menopause alamiah (natural menopause) adalah berhentinya menstruasi secara permanen sebagai akibat hilangnya aktivitas ovarium. Menopause alami ini dikenal bila terjadi amenorea selama 12 bulan berturut-turut, tanpa ditemukan penyebab patologi atau fisiologi yang jelas

2.1.2 Pembagian masa menopause
 Masa menopause menurut Kartono (1992), dibagi menjadi 2 :
1. Tahap awal
Tahun-tahun di mana saat haid/menstruasi sudah tidak teratur, sering terganggu atau sudah tidak sama sekali. Namun aparat endokrin seksual masih terus berfungsi. Periode ini disebut sebagai masa pra klimakteris.
2. Tahap kedua
Menampilkan gejala : berhentinya secara definitif organisme yang membentuk sel-sel telur, yaitu berhentinya organisme tersebut sebagai lembaga kehidupan tingkah laku seseorang. Pada periode ini sifatnya sering lucu dan aneh, janggal dan tidak pada tempatnya. Tingkah laku tersebut dimaksudkan untuk mengingkari ketuaannya dan ingin mengulangi kembali pola kebiasaan dimasa muda, menghiasi dirinya dengan pakaian dan perhiasan yang berlebihan agar kelihatan masih remaja.

2.1.3 Tanda-tanda menopause
menopause ditandai dengan menstruasi tidak lancar dan tidak teratur, biasanya datang dalam interval waktu lebih lambat atau lebih awal dari biasanya. Kotoran haid yang keluar banyak sekali ataupun sangat sedikit. Muncul gangguan-gangguan vasomotorik berupa penyempitan atau pelebaran pada pembuluh-pembuluh darah. Merasa pusing-pusing saja, disertai sakit kepala terus menerus. Berkeringat tidak hentinya. Neuralgia atau gangguan sakit saraf.

2.1.4 Perubahan pada masa menopause
perubahan Psikologis
Aspek psikologis yang terjadi pada lansia atau wanita menopause amat penting peranan dalam kehidupan sosial lansia terutama dalam menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan pensiun; hilangnya jabatan atau pekerjaan yang sebelumnya sangat menjadi kebanggaan sang lansia tersebut. Berbicara tentang aspek psikologis lansia dalam pendekatan eklektik holistik, sebenarnya tidak dapat dipisahkan antara aspek organ-biologis, psikologis, sosial, budaya dan spiritual dalam kehidupan lansia.
Beberapa gejala psikologis yang menonjol ketika menopause adalah mudah tersinggung, sukar tidur, tertekan, gugup, kesepian, tidak sabar, tegang (tension), cemas dan depresi. Ada juga lansia yang kehilangan harga diri karena menurunnya daya tarik fisik dan seksual, mereka merasa tidak dibutuhkan oleh suami dan anak-anak mereka, serta merasa kehilangan femininitas karena fungsi reproduksi yang hilang.
Macam – macam perubahan psikologis pada masa menopause. perubahan peran dalam kehidupan keluarga
  1. Perubahan peran ini menginjak pada saat anak-anak menuju usia dewasa dan mandiri. Menurut Cumming dan Henry, orang yang lebih tua yang mengalami pelepasan itu menjadi bahagia dengan kebebasannya yang lebih banyak , kewajiban-kewajibannya berkurang terhadap lingkungan sosial dan terhadap kehidupan bersama.. ibu merasa tidak lagi dibutuhkan
  2. Dengan bertambah dewasa dan mandirinya seorang anak, terkadang anak tidak mengikutsertakan orang tua ke dalam suatu permasalahannya – permasalahannya. Seorang anak ingin mengatasi berbagai masalahnya sendiri.di sini akan timbul suatu konflik baru, orang tua akan merasa tidak lagi dibutuhkan oleh anak-anak mereka.
  3.   perubahan hubungan sosial dengan lingkungan
  4. Dalam teori disengagement dikatakan bahwa manusia yang menjadi tua dan terutama yang sudah sangat tua akan mencari bentuk-bentuk isolasi sosial tertentu dan justru dalam isolasi itu, atau karena isolasi itu menjadi bahagia dan puas.
  5.   kehilangan anggota keluarga
Ketika seorang anak menjadi orang dewasa dan pada waktunya mereka harus menikah,orang tua tentunya akan merasa senang karena kewajibannya telah selesai dalam mengasuh anak,dan dalam kesenangan itu ada perasaan kehilangan terhadap salah satu anggota keluarganya. Hal ini dapat menjadi konflik ketika semua anggota keluarga hidup mandiri dan tidak menjadi satu dengan orang tuanya.
5. Pertambahan usia
Segera setelah dilahirkan, maka seseorang secara fisiologis menjadi lebih tua
6. Mudah sakit-sakitan
Dengan bertambahnya usia maka jaringan-jaringan dan sel-sel menjadi tua, debagaian mengalami regenerasi tetapi sebagian lagi akan mati. Dengan tidak maksimalnya fungsi jaringan dan sel maka kondisi orang yang sudah lanjut usia akan rentan sekali terhadap penyakit, sehingga mereka akan mudah sekali sakit.
Beberapa keluhan psikologis yang merupakan tanda dan gejala dari menopause yaitu:
a.Ingatan Menurun
Gelaja ini terlihat bahwa sebelum menopause wanita dapat mengingat dengan mudah, namun sesudah mengalami menopause terjadi kemunduran dalam mengingat, bahkan sering lupa pada hal-hal yang sederhana, padahal sebelumnya secara otomatis langsung ingat.
b.Kecemasan
Banyak ibu-ibu yang mengeluh bahwa setelah menopause dan lansia merasa menjadi pencemas. Kecemasan yang timbul sering dihubungkan dengan adanya kekhawatiran dalam menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah dikhawatirkan. Misalnya kalau dulu biasa pergi sendirian ke luar kota sendiri, namun sekarang merasa cemas dan khawatir, hal itu sering juga diperkuat oleh larangan dari ana-anaknya. Kecemasan pada Ibu-ibu lansia yang telah menopause umumnya bersifat relatif, artinya ada orang yang cemas dan dapat tenang kembali, setelah mendapatkan semangat/dukungan dari ornag di sekitarnya; namun ada juga yang terus-menerus cemas, meskipun orang-orang disekitarnya telah memberi dukungan. Akan tetapi banyak juga ibu-ibu yang mengalami menopause namun tidak mengalami perubahan yang berarti dalam kehidupannya. Menopause rupanya mirip atau sama juga dengan masa pubertas yang dialami seorang remaja sebagai awal berfungsinya alat-alat reproduksi, dimana ada remaja yang cemas, ada yang khawatir namun ada juga yang biasa-biasa sehingga tidak menimbulkan gejolak.
Adapun simtom-simtom psikologis adanya kecemasan bila ditinjau dari beberapa aspek, menurut Blackburn and Davidson (1990 :9) adalah sebagai berikut :
  • •Suasana hatiyaitu keadaan yang menunjukkan ketidaktenangan psikis, seperti: mudah marah, perasaan sangat tegang.
  • •Pikiran yaitu keadaan pikiran yang tidak menentu, seperti: khawatir, sukar konsentrasi, pikiran kosong, membesar-besarkan ancaman, memandang diri sebagai sangat sensitif, merasa tidak berdaya.
  • •Motivasi yaitu dorongan untuk mencapai sesuatu, seperti : menghindari situasi, ketergantungan yang tinggi, ingin melarikan diri, lari dari kenyataan.
  • •Perilaku gelisahyaitu keadaan diri yang tidak terkendali seperti : gugup, kewaspadaan yang berlebihan, sangat sensitif dan agitasi.
  • •Reaksi-reaksi biologis yang tidak terkendali, seperti : berkeringat, gemetar, pusing, berdebar-debar, mual, mulut kering.
Gangguan kecemasan dianggap berasal dari suatu mekanisme pertahanann diri yang dipilih secara alamiah oleh makhluk hidup bila menghadapi sesuatu yang mengancam dan berbahaya. Kecemasan yang dialami dalam situasi semacam itu memberi isyarat kepada makhluk hidup agar melakukan tindakan mempertahankan diri untuk menghindari atau mengurangi bahaya atau ancaman.
Menjadi cemas pada tingkat tertentu dapat dianggap sebagai bagian dari respon normal untuk mengatasi masalah sehari-hari. Bagaimana juga, bila kecemasan ini berlebihan dan tidak sebanding dengan suatu situasi, hal itu dianggap sebagai hambatan dan dikenal sebagai masalah klinis.
c.Mudah Tersinggug
Gejala ini lebih mudah terlihat dibandingkan kecemasan. Wanita lebih mudah tersinggung dan marah terhadap sesuatu yang sebelumnya dianggap tidak menggangu. Ini mungkin disebabkan dengan datangnya menopause maka wanita menjadi sangat menyadari proses mana yang sedang berlangsung dalam dirinya. Perasaannya menjadi sangat sensitif terhadap sikap dan perilaku orang-orang di sekitarnya, terutama jika sikap dan perilaku tersebut dipersepsikan sebagai menyinggung proses penerimaan yang sedang terjadi dalam dirinya.
d.Stress
Tidak ada orang yang bisa lepas sama sekali dari rasa was-was dan cemas, termasuk para lansia menopause. Ketegangan perasaan atau stress selalu beredar dalam lingkungan pekerjaan, pergaulan sosial, kehidupan rumah tangga dan bahkan menyelusup ke dalam tidur. Kalau tidak ditanggulangi stress dapat menyita energi, mengurangi produktivitas kerja dan menurunkan kekebalan terhadap penyakit, artinya kalau dibiarkan dapat menggerogoti tubuh secara diam-diam.
Namun demikian stress tidak hanya memberikan dampak negatif, tapi bisa juga memberikan dampak positif. Apakah kemudian dampak itu positif atau negatif, tergantung pada bagaimana individu memandang dan mengendalikannya. Stress adalah suatu keadaan atau tantangan yang kapasitasnya diluar kemampuan seseorang oleh karena itu, stress sangat individual sifatnya.
Respon orang terhadap sumber stress sangat beragam, suatu rentang waktu bisa tiba-tiba jadi pencetus stress yang temporer. Stress dapat juga bersifat kronis misalnya konflik keluarga. Reaksi kita terhadap pencetus stress dapat digolongkan dalam dua kategori psikologis dan fisiologis.
Di tingkat psikologis, respon orang terhadap sumber stress tidak bisa diramalkan, sebagaimana perbedaan suasana hati dan emosi kita dapat menimbulkan beragam reaksi, mulai dari hanya ekspresi marah sampai akhirnya ke hal-hal lain yang lebih sulit untuk dikendalikan. Di tingkat psikologis, respon orang terhadap sumber stress ini tergantung pada beberapa faktor, termasuk keadaan emosi pada saat itu dan sikap orang itu dalam menanggapi stress tersebut.
e.Depresi
Dari penelitian-penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Eropa diperkirakan 9% s/d 26% wanita dan 5% s/d 12% pria pernah menderita penyakit depresi yang gawat di dalam kehidupan mereka. Setiap saat, diperkirakan bahwa 4,5% s/d 9,3% wanita dan 2,3% s/d 3,2% pria akan menderita karena gangguan ini. Dengan demikian secara kasar dapat dikatakan bahwa wanita dua kali lebih besar kemungkinan akan menderita depresi daripada pria.
Wanita yang mengalami depresi sering merasa sedih, karena kehilangan kemampuan untuk bereproduksi, sedih karena kehilangan kesempatan untuk memiliki anak, sedih karena kehilangan daya tarik. Wanita merasa tertekan karena kehilangan seluruh perannya sebagai wanita dan harus menghadapi masa tuanya.
Depresi dapat menyerang wanita untuk satu kali, kadang-kadang depresi merupakan respon terhadap perubahan sosial dan fisik yang sering kali dialami dalam fase kehidupan tertentu, akan tetapi beberapa wanita mungkin mengembangkan rasa depresi yang dalam yang tidak sesuai atau proporsional dengan lingkungan pribadi mereka dan mungkin sulit dihindarkan.
Simton-simton psikologis adanya depresi bila ditinjau dari beberapa aspek, menurut Marie Blakburn dan Kate Davidson (1990:5) adalah sebagai berikut :
  • •Suasana hati, ditandai dengan kesedihan, kecemasan, mudah marah.
  • •Berpikir, ditandai dengan mudah hilang konsentrasi, lambat dan kacau dalam berpikir, menyalahkan diri sendiri, ragu-ragu, harga diri rendah.
  • •Motivasi, ditandai dengan kurang minat bekerja dan menekuni hobi, menghindari kegiatan kerja dan sosial, ingin melarikan diri, ketergantungan tinggi pada orang lain.
  • •Perilaku gelisah terlihat dari gerakan yang lamban, sering mondar-mandir, menangis, mengeluh.
  • •Sintom biologis, ditandai dengan hilang nafsu makan atau nafsu makan bertambah, hilang hasrat sesksual, tidur terganggu, gelisah.
Mungkin masih ada gejala-gejala fisik maupun psikologis lain yang menyertai menopause. Gejala-gejala tersebut diatas sangat perlu dipahami supaya tidak terjadi kesalahpahaman dalam memperlakukan para lansia. Dengan memahami gejala tersebut diharapkan lansia dapat mengerti apa yang sedang terjadi dalam diri mereka. Selain itu pihak keluarga pun diharapkan dapat merespon secara tepat sehingga tidak membuat lansia merasa dikucilkan atau disia-siakan. Mari kita bantu para lansia kita dengan memahami berbagai gejala fisik maupun psikologis sehingga tahu bagaimana cara terbaik untuk membantu mereka.

2.1.5 Mengatasi Gangguan Emosional pada Wanita Menopause

Mengatasi gangguan emosional pada wanita MENOPAUSE :
• Menerima dengan lapang dada bahwa proses penuaan tidak dapat dihindari dan
masa menopause adalah sesuatu hal yang sangat alamiah yang dialami oleh
setiap wanita
• Hadapi masalah yang ada satu persatu,jangan sekaligus, berdasarkan prioritasnya
• Bagi perempuan yang energinya terpusat untuk anak dan keluarga, apabila ia
memasuki masa Klimakterik dan menjelang Menopause :
Perlu memeriksa kembali apa yang ingin dilakukan dalam hidupnya, selain
menunaikan kewajibannya sebagai seorang ibu.
• Untuk sementara masalah Menopause yang menimbulkan perasaan khawatir itu di black out. Anda dapat mengembangkan kemampuan otak, untuk waktu tertentu
tidak memikirkan situasi yang tidak menyenangkan tersebut, dan memusatkan
pikiran pada sesuatu hal yang sangat berbeda dan menyenangkan
• Lakukan “Poison Pen Therapy” atau menulis memo untuk diri sendiri untuk
mengeluarkan semua unek-unek mengenai situasi perubahan fisik dan psikologik
yang menimbulkan kekhawatiran, sikap-sikap orang dilingkungan anda yang
mengesalkan dsb. Anda akan merasa lebih enak dan dapat berpikir lebih rasional setelah emosi-emosi negatif yang mendasari kekhawatiran bisa terekspresikan dalam memo itu. (catatan : Memo itu tidak untuk dibaca orang lain)
• Menyesuaikan sikap. Tanyalah pada diri sendiri, hikmah positif apa yang dapat dipelajari saat masa menopause harus dihadapi . Letakkan stressor tersebut dalam perspektif yang benar, jangan biarkan pikiran-pikiran negatif menguasai diri dan hindari sikap pesimis.
• Merubah lingkungan agar tidak lagi berada dalam keadaan yang monoton. Misalnya : merubah susunan perabot dirumah atau dikantor, jalan-jalan keluar rumah sebentar, makan diluar dalam suasana yang nyaman dsb
• Mencoba untuk memperbaiki penampilan agar lebih segar dan tampil cantik melalui gaya busana, gaya make up , atau potongan rambut yang sesuai dengan pribadinya
• Makanlah makanan yang sehat dengan kadar lemak yang rendah, berserat, berkalori dan berkadar kolesterol rendah dll
• Lakukan olah raga yang disesuaikan dengan usia dan kondisi kesehatan tubuh, karena riset membuktikan bahwa berolahraga secara teratur dan menjaga kebugaran dapat memperpanjang hidup, memberi dampak positif kepada otak, dan meningkatkan kemampuan mengatasi perasaan khawatir .
• Mempergunakan setiap waktu luang yang ada dengan melakukan banyak kegiatan yang positif dan kreatif, seperti ikut aktif dalam kegiatan keagamaan, mencoba hobi baru atau menggali lagi hoby yang telah lama ditinggalkan misalnya : belajar masak, membuat kerajinan tangan, melukis, menulis buku, mendengarkan musik atau main musik, menciptakan lagu dll. Dengan mengembangkan minat baru dan mempelajari keahlian yang baru akan memberikan perasaan senang bahwa ia bisa berprestasi.
• Pelajarilah dan berlatihlah secara teratur tehnik relaksasi yang tepat, tehnik-tehnik meditasi, yoga dll.
• Untuk mengatasi masalah pribadi dan lingkungan psikososialnya, perlu konsultasi dengan psikolog atau konsultasi ke dokter sesuai dengan keluhan yang dialaminya.