Jadwal imunisasi campak berdasar Ikatan dokter anak Indonesia(IDAI) diberikan 2 kali yaitu pada saat anak umur 9 bulan dan umur 6 tahun.

Imunisasi campak oleh WHO untuk kesehatan anak masih tetap dianjurkan diberikan di negara berkembang pada bayi berumur 9 bulan karena angka kejadian campak yang masih tinggi.
Saat ini ada 2 macam vaksin campak, yang pertama berisi virus campak yang dilemahkan dan yang kedua berisi virus campak yang dimatikan. Yang banyak dipakai adalah vaksin campak yang berisi virus yang dilemahkan.
Kontra indikasi imunisasi campak
Imunisasi campak tidak dianjurkan pada ibu hamil, anak dengan imunodefisiensi primer, pasien TB yang tidak diobati, pasien kanker atau transplantasi organ, anak yang mendapat obat imunosupresi (obat penekan system imun) jangka panjang. Anak yang terinfeksi HIV tanpa imunosupresi berat dan tanpa bukti kekebalan terhadap campak, bisa mendapat imunisasi campak.Dosis dan cara pemberian imunisasi campak
- Dosis baku minimal untuk vaksin campak yang dilemahkan adalah 0,5 ml.
- Pemberian diberikan pada umur 9 bulan ketika antibodi maternal( antibodi anti campak milik ibu yang masuk ke bayi ketika masih dalam kandungan) sudah hilang.
- Imunisasi campak diberikan secara subkutan. Walaupun demikian dapat diberikan secara intramuscular.
- Imunisasi campak yang kedua diberikan lagi ketika anak masuk SD atau usia anak 6 tahun.
Efek samping imunisasi campak
Imunisasi campak kadang, 5%-15% kasus, membuat anak demam hingga 39,5o C pada hari ke 5-6 sesudah imunisasi. Demam berlangsung selama 2 hari. Ruam (bercak-bercak merah) dapat dijumpai pada 5% anak, timbul pada hari ke 7-10 sesudah imunisasi dan berlangsung selama 2- hari. Reaksi berat seperti ensefalitis(radang otak) sangat jarang terjadi. ( 1 diantara 1 milyar dosis).Jadi untuk ibu – ibu jangan takut untuk memberikan imunisasi campak pada putra putrinya. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar